décembre 25, 2008

no think, just click! part I

Berikut ini merupakan foto-foto hasil jepretan gw sendiri..
iseng-iseng aj sih, monggo sedoyo diliat trus dikomen ya.
Trims,

Hasil repro fotonya davy linggar 1; Mariana Renata

Hasil repro fotonya davy linggar 2; Mariana Renata



décembre 22, 2008

kaktus di padang salju

kawan.
merunduk riuh ku ketika dengar itu berita,
berita duka dari padang yang putih itu,
alaska..

kawan.
lirih kudengar bisik tangis para kerabat
ketika malam itu buku yasin dibagikan pada kami,
kerabatmu..

tapi kawan..
rasa bangga bagai api dalam tungku kepalaku,
meletup-letup!
ketika tersebar kabar kau berhasil,
menancap jahitan-jahitan kebanggaan kita..
bendera merah putih di puncak sana..

kawan.
kau layaknya kaktus di padang salju,
menerjang dingin, melawan eksistensi habitatmu..

selamat jalan kawan..
selamat menyusuri jalan hidup yang kekal,
di alam sana..


~dedicated to Pungkas Tri Baruno, my pal~

décembre 19, 2008

Kediri dan Martini

Ada yang tau minuman apa yang paling enak? Vodka? Jack Daniel's? Coffee? Black Tea? Latte? Tantte? Lonte? eh...bukan ya? hehe..
By d'way, ada yang pernah ke daerah Kediri?
Klo belom gw ceritain sedikit tentang daerah ini..
begini ceritanya...

Kediri, berasal dari kata "Kedi" yang memiliki arti "suci" dan "Diri" yang memiliki arti "Adeg, Angdhiri, atau menjadi Raja, bagi yang suka tokoh pewayangan pasti tau korelasi makna Kediri tersebut dengan tokoh Dewi Kilisuci yang sedang bertapa di Gua Selomangleng. Kediri merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Diapit oleh 5 Kabupaten lain diantaranya Tulungagung, Nganjuk, Jombang, Malang dan Blitar. Daerah yang memiliki Bupati dengan nama Sutrisno ini memiliki hasil alam yang melimpah ruah..sebut aja gula merah, madu, melinjo, nanas, meubel bambu, mangga podang, dll dimana semuanya merupakan produk-produk yang menjadi produk unggulan atau bisa kita bilang salah satu tonggak perekonomian Kabupaten Kediri. Nah..berdasarkan hasil registrasi penduduk oleh dinas catatan sipil, jumlah penduduk disini sebanyak 1.445.695 jiwa, tentunya masih jauh lebih banyak daripada Brunei Darussalam yang hanya berpenduduk 343.653 jiwa (tahun 2001). Di Kediri juga terdapat berbagai situs pariwisata bagi kita-kita yang senang jalan-jalan, melihat kebudayaan atau hanya ingin sekedar foto-foto, seperti di air terjun dolo; candi surowono; candi tegowangi; petilasan sri aji joyoboyo dll. O ya, ada yang tau Monumen Arch D'Triomphe di Paris? Nah, gak usah jauh-jauh ke Paris klo mau liat, di Kediri juga ada Monumen serupa dengan nama Monumen Simpang Lima Gumul (hebat kan?)..Nah kira-kira gitu gambaran umum Kabupaten Kediri.

Sekarang balik ke minuman. Dari produk unggulan Kediri yang udah gw sebutin satu persatu tadi, ada salah satu buah yang bener-bener bisa jadi produk unggulan Nasional! malah Internasional! Namanya Mangga Podang. Ada yang tau gimana cara nyulap mangga ini jadi minuman berkelas Internasional? wah..wah..Martini juga bisa dilibas peringkatnya di mata para penikmatnya klo kita pinter nge-mix mangga podang ini. Jadi gini, biasanya tuh mangga podang ini dipotong-potong seperti jika kita ingin membuat jus..lalu kita masukkan ke dalam blender dengan mencampur beberapa gram ice, lalu BLENDER! setelah halus, tuangkan ke gelas dengan mencampurkan Sprite (ukurannya bisa kita kira-kira sendiri). Enough! cukup itu, dan akan tersaji satu minuman kelas atas dari bahan-bahan alami sebuah kabupaten kecil...





Nah tugas kita sebenernya gak berhenti cuma buat tuh minuman trus menikmatinya aja..coba deh kita liat, betapa besar potensi yang dimiliki Negeri ini untuk go international tapi kita-kitanya aja yang gak sadar. Kalo kita bisa bantu para petani di Kediri itu dengan cara mengemas sampai memasarkan produk itu ke masyarakat luas, waahh...pasti hal itu bener-bener menguntungkan! bagi petani, kita dan tentu Bangsa Indonesia!. Sekarang kan anak-anak muda Indonesia lagi krisis Percaya Diri! malu klo gak make stuff-stuff ber-merk asing, padahal karya-karya anak pribumi tuh banyak yang lebih berseni dan bermutu bagus, tapi sayangnya dari kita aja yang kurang PD. So..jangan ragu-ragu lah untuk PD terhadap apa yang dimiliki Bangsa kita ini. Lah wong Bangsa kita ini "Gemah Ripah Loh Jinawi" kok..Ok? jangan lupa coba minumannya ya!

décembre 14, 2008

RACISM: yesterday, today...

Saya mendambakan demokrasi dan masyarakat bebas di mana semua orang bisa hidup bersama dalam harmoni dan kesempatan yang sama. Inilah cita-cita yang saya inginkan untuk hidup. Tetapi jika perlu, demi tercapainya cita-cita itu, saya pun rela mati
- Nelson Mandela

Melihat keinginan Bung Nelson itu, jadi teringat di kepala saya bahwa masih banyak sekali case-case yang jauh dari yang diharapkan olehnya, dan salah satu case tersebut yaitu rasisme. Apa itu rasisme? Menurut wikipedia rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur yang lainnya. Sedangkan, Ia-rasisme yang menurut Encyclopedia Britannica juga disebut rasialisme-baru berbahaya bila didukung, direkayasa, disponsori oleh sebuah kekuatan distruktif alat-alat negara dan juga dibantu oleh, katakanlah, preman yang direkrut negara.Got the point? Jadi gampangnya, rasisme itu menganggap suatu komunitas yang lain (berbeda dari sisi biologis) seperti beda warna kulit, bentuk hidung, mulut, bola mata, agama dll lebih buruk dari komunitasnya sendiri.

Rasisme yang Menyebar di Segala Bidang
Melihat definisi di atas, sangat disayangkan bahwa saat ini praktik rasisme sudah masuk ke berbagai lingkup kehidupan. Di bidang pendidikan, olahraga, politik, agama, dll rasisme seakan mengakar di dalamnya. Di bidang olahraga contohnya, dalam kualifikasi piala dunia 2010, saat Timnas Inggris bertemu Kroasia, penyerang Timnas Inggris Emile Heskey yang berkulit hitam menerima ejekan suara-suara seperti kera dari para pendukung kroasia yang berkulit putih. Kasus serupa juga dialami oleh Samuel Eto'o, penyerang Barcelona asal Kamerun itu menerima ejekan dengan suara-suara monyet setiap kali ia mendapat kesempatan untuk menggiring bola dan berganti siulan saat ia ditarik keluar dari lapangan. Tak hanya di lapangan hijau, praktik rasisme juga merambah ke dunia balap Formula Satu dimana fans Spanyol mengirim pesan bernada rasis melalui pembalap negeri itu, Fernando Alonso, untuk pembalap Inggris dari tim McLaren Mercedes yang berkulit hitam, Lewis Hamilton.
Di lingkup media bergambar (komik), yang target konsumsinya adalah anak-anak dan remaja, praktik rasisme juga masih saja berlangsung. Salah satunya yaitu pada komik yang berjudul Petualangan Tintin di Kongo. Komik ini bercerita tentang perjalanan Tintin ke Kongo, yang merupakan jajahan Belgia, dan masyarakat Kongo, seperti diceritakan oleh Remi (pengarang-red) menjalani kehidupan yang sangat primitif, dan digambarkan seperti monyet yang idiot. Bahkan, konyolnya lagi mereka (orang-orang Kongo dalam komik) menganggap orang-orang berkulit putih sebagai Tuhan. Beberapa adegan yang menjadi isu dalam praktik rasisme dalam komik ini diantaranya: orang-orang Kongo yang berebut barang-barang milik Tintin yang tidak sempat terbawa pulang, tuan dan anjingnya yang menyembah patung Tintin dan Snowy, dll.
Di lingkup agama, menurut laporan ACRI (Association of Civil Right in Israel), kasus-kasus rasisme terhadap warga Arab Israel di Israel meningkat sebesar 26 persen pada tahun 2006. Jumlah kasus warga Yahudi yang secara terang-terangan menyatakan kebenciannya terhadap warga Arab juga meningkat dua kali lipat. ACRI juga menemukan fakta bahwa lebih dari 2/3 remaja Israel memandang orang-orang Arab sebagai orang-orang yang kurang cerdas, tidak berbudaya dan suka melakukan kekerasan. Dan lebih dari 1/3 remaja Israel juga diketahui menyimpan rasa ketakutan terhadap warga Arab Israel.

Aksi Nyata Sebagai Solusi Praktik Rasisme
Melihat adanya potensi yang kuat untuk mengusung isu Rasisme pada saat Pilpres AS 2008, sebuah Advertising Agency di AS punya langkah unik yaitu dengan memajang poster seperti di bawah ini..



gambar kedua kandidat Presiden AS dengan warna kulit yang ditukar: Kulit Putih Barrack H. Obama dan Kulit Hitam John McCain

Langkah-langkah pemberantasan praktik rasisme dengan cara-cara tersendiri juga dilakukan oleh beberapa negara seperti dengan mengirim gugatan, demonstrasi, teater seni terbuka, dll. Kantor Berita Mehr yang mengutip Koran Al Watan menjelaskan bahwa pada tahun 2007 lalu telah tercatat sebanyak 2.917 gugatan resmi aksi diskriminasi dan rasisme yang menimpa warga Muslim Eropa, dan masih banyak lagi aksi-aksi nyata yang diusung oleh suatu golongan dengan tujuan menghapuskan praktik rasisme di bumi ini.

Rasisme dan Dampak Psikologisnya
Banyaknya praktik rasisme bukan hanya terhadap warga berkulit hitam tapi juga terhadap warga minoritas muslim, seperti di Australia dan Eropa, jelas akan memberikan dampak, dan salah satunya merupakan dampak psikologis. Rasisme tersebut telah menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial, dan juga termasuk genosida (pembantaian besar-besaran). Nantinya, beberapa puluh tahun mendatang jika isu-isu rasisme ini masih terus dipupuk akan terjadi suatu penumpukan masa di satu pihak dengan suatu pemikiran yang arogan. Setelah itu, perasaan yang dipupuk itu akan menjadi rasa Nasionalis Chauvinist yang ekstrem. Dan apakah pernah terbayang apa yang terjadi jika hal ini benar-benar teralisasi? Keadaan seperti pada zaman Adolf Hitler berkuasa bukan saja tidak mungkin terjadi lagi. Dimana Hitler dengan nasionalisme-sosialisme (Nazi)-nya mengajarkan bahwa Jerman adalah ras Aria, ras paling unggul, sedangkan Yahudi dan non-Aria adalah bangsa inferior. Nantinya anak cucu kita yang akan merasakan rugi tersebut. So..masihkah perlu rasa arogan itu kita pupuk dalam-dalam? Berikut saya kutip pernyataan dari Sepp Blatter, Presiden FIFA 2006, "Racism has, for far too long, been damaging the beautiful game we love. Now the football family can work to combat racism and discrimination". Gimana rekan? apa kita sudah 'aware' dengan Isu Rasisme ini?.

octobre 15, 2008

sajak untuk-Mu

ketika cinta,

kubilang Cinta!

ketika sayang,

kubilang Sayang!

ketika kesal,

Marah kuhembus!

ketika jemu,

kuTeriak!

tapi ketika lupa,

kusebut namaNya..

septembre 04, 2008

Nebula di Langit Nun Luas

Teruntuk Ibuku tercinta

Ibu..

Akhirnya kembali hidupku dalam benaknya..

dalam kasih sayangnya.

Setelah lama dirantau pendidikan..

di kota seberang

1 butir telur asin telah disuguhkan pula di depanku

Makanan kesukaanku dulu..

waktu aku masih seumur jagung

waktu aku sering meminta dibelikan mobil-mobilan kayu

Ibu..

Kau tampak seperti nebula dalam gelap malam

dan penghias langit gulita yang pekat tak bertahta

Penatku terasa terpusarakan

mendengar segala nasihat dan tawa hiburmu

Galau pikirku bagai menjadi kemarau

lalu layu melihat senyum temaram dirimu


Ibu..

Kau laksana lautan rumput penuh bunga matahari 

Dalam redup semangatku

Terima kasih ibu.. 

Terima kasih atas indahnya ketulusan hatimu

just for INDONESIA

"dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau..sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia..Indonesia tanah airku aku berjanji padamu..menjunjung tanah airku tanah airku Indonesia.."

Lagu yang menggugat! Bukan menggugah! Karena jika kita perhatikan dari satu kata ke kata yang lain, yang susun menyusun menjadi bait...bagaikan menggugat Bangsa lain! Menggugat bahwa ini bangsa kita! Indonesia! dari Sabang sampai Merauke bukan punya siapa-siapa selain rakyat Indonesia!

Merdeka Indonesia!

août 30, 2008

Solusi Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Artikel di bawah ini pernah gw ikutin di suatu lomba, tapi sayang gak berhasil menang. Ya udah cukup terbit di blog aja..selamat baca!

***

Permasalahan pendidikan, merupakan hal yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Baik di pagi hari, siang, atau tengah malam sekalipun. Bisa dimulai dari pendanaan yang tak kunjung optimal dari birokrat, banyaknya siswa yang putus sekolah, tindak kriminal terhadap para siswa sekolah, sistem pendidikan yang terus berganti, kebijakan-kebijakan yang tak menguntungkan pelaku pendidikan, dll.

Hampir semua permasalahan seperti tiada akhir. Solusi jitu yang didamba berbagai pihak pelaku pendidikan, hanyalah seperti yang ditera dalam peribahasa 'bagai pungguk merindukan bulan'. Pemerintah seperti bingung arah dalam mencari solusi terbaik yang bisa mendorong tingkat pendidikan di Indonesia sampai ke puncaknya. Sedangkan dari rakyat sebagai pelaku pendidikan juga hanya bisa termangu menggigit jari tanpa bisa berbuat apa-apa selain mengkritisi habis-habisan berbagai langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Apa sebenarnya yang menjadi pucuk permasalahan tiada henti ini? Sistemkah? Lingkungankah?.

Sebenarnya dari kita kecil, dimulai dari Sekolah Dasar (SD) kita sudah seharusnya bisa menilai, apa-apa yang menjadi kekurangan dan apa-apa yang menjadi kelebihan. Sampai beranjak ke tingkat selanjutnya di tingkat SMP, lalu SMA, dan terakhir Perguruan Tinggi kita juga seharusnya bisa tetap melakukan hal yang sama dan tentu dengan tingkat kekritisan yang berbeda-beda. Jika kita coba perhatikan, ada kekurangan yang bisa dirangkum secara global dalam konteks pendidikan di Indonesia dari dulu hingga saat ini.

Pertama, kurikulum pendidikan kita kurang menekankan pentingnya studi yang dalam dan berkelanjutan mengenai wawasan nusantara. Hal ini bisa dilihat dari kurangnya jam mata pelajaran/kuliah mengenai Kewarganegaraan (PPKn). Dari waktu penuh jam pelajaran/kuliah selama seminggu, pelajaran/kuliah tersebut hanya mendapat sorotan sekitar 2-2,5 jam. Hal ini akan berdampak pada kurangnya rasa nasionalisme para siswa/mahasiswa.

Kurangnya rasa kecintaan pada tanah air tersebut juga akan berdampak lebih jauh lagi pada saat para siswa/mahasiswa sudah selesai dalam menempuh pendidikan dan sudah waktunya dalam memilih pekerjaan. Orientasi utama pada saat itu kemungkinan besar hanya berorientasi pada segi material, yang jelas tidak meguntungkan bagi Indonesia sendiri dan bukannya berorientasi berbuat dan berkontribusi semampunya untuk Indonesia.

Kedua, kurikulum pendidikan yang kurang menekankan pentingnya studi yang juga dalam serta berkelanjutan mengenai Agama. Tak jauh berbeda dengan permasalahan pertama dimana dari waktu penuh jam pelajaran/kuliah selama seminggu, pelajaran/kuliah mengenai Agama masih sangat kurang. Apalagi di tingkat Perguruan Tinggi dimana mata kuliah Agama hanya mendapat sorotan sebesar 2 SKS dari sekitar 140-an SKS.

Padahal pendalaman materi mengenai agama sangat penting melihat posisi agama merupakan pembentuk terbaik serta utama bagi kepribadian dan moral seseorang. Jelas orang yang memiliki pengetahuan agama yang tinggi kehidupannya juga akan diselimuti dengan selimut keagamaan yang tinggi. Dengan kata lain, pendidikan kita disorot dari segi moral, akidah, serta akhlak masih sangat kurang.

Ketiga, kurikulum pendidikan/pelaku pendidikan dari segi pengajaran kita yang kurang mengarahkan para siswa/mahasiswa untuk nantinya setelah selesai sekolah/kuliah menciptakan sesuatu. Jadi disini, kurangnya hal tersebut akan membentuk kepribadian konsumtif dari para siswa/mahasiswa dan bukannya kepribadian yang produktif serta mampu bersaing di masa yang akan datang.

Hal ini juga sangat penting untuk disoroti melihat pengaruh globalisasi nantinya yang akan mempengaruhi langsung para pelaku pendidikan saat ini. Hal ini jelas terasa akibat buruknya, terutama bagi bangsa ini. Contoh bisa kita ambil, dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah mengenai pengolahan serta pemenuhan kebutuhan hidup rakyatnya sehari-hari.

Indonesia, negeri yang dikaruniai Tuhan dengan keberagaman serta keberlimpahan sumber daya alam serta manusianya, seharusnya mampu untuk mengoptimalkan SDA dan SDM tersebut jika melihat kuantitas dan kualitas sarjana kita yang bisa dibilang sangat cukup.

Tapi apa daya, sistem pendidikan yang tidak mengarah kepada ke-3 usulan tadi, membentuk kepribadian yang konsumtif bagi para siswa/mahasiswa yang pada akhirnya lebih memilih untuk meng-impor berbagai kebutuhan mendasar dari luar negeri.

Hal ini merupakan hal yang konyol, dan Indonesia bisa dikatakan sebagai negeri yang mubadzir, dan juga bukannya tidak mungkin jika nantinya Tuhan akan mengambil kembali SDA yang kita miliki sebagai bentuk 'kekesalan' karena kebodohan diri kita sendiri.

Jadi sistem pendidikan yang berdasarkan pada wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan yang mendalam, serta pengarahan kepada pelaku pendidikan untuk men-cipta dan bukannya mem-beli dirasa merupakan sistem pendidikan dasar yang ideal bagi bangsa yang telah rapuh dan berdiri tidak lagi dengan kaki sendiri ini. Semoga perubahan besar ke arah yang lebih baik bisa terjadi.

avril 25, 2008

kebetulan dengan "Leo" (ratapan 1)

"Aku ingin pergerakan dinamis, bukan kehidupan yang tenang. Aku mendambakan kegairahan, bahaya, dan kesempatan untuk mengorbankan diri bagi orang yang kucintai. Aku merasakan di dalam diriku, tumpukan energi sangat besar yang tidak menemukan penyaluran di dalam kehidupan kita yang tenang" leo tolstoy (family happiness)-

Sekarang aku seperti berada dalam dunia "leo". Aku tak mengerti mengapa ketertarikanku terhadap kalimat ini terasa semakin terasah tajam. Dari hari pertama menuju hari berikutnya, kesamaan pemikiran liberal yang terjadi secara kebetulan itu, seperti membuatku berada pada zona spritualitas "leo" dimana keberadaanku itu laksana memperkosa tingkat relijiusitasku sendiri. Suatu waktu aku mengerti, tapi di lain waktu aku kembali tak mengerti. Aku tak pernah mengerti apa yang kuinginkan saat ini, tapi kadang aku mengerti apa yang kuinginkan di hari esok. Apa kehidupan duniawi selalu penuh liku buntu seperti labirin, dan kita selalu berlari dengan penuh tanya seperti tikus-tikus putih itu?. Diriku selalu gelisah, dan aku seperti tak pernah puas dengan hasil yang telah aku capai. Dalam benakku selalu ada pertanyaan mengenai hidup dan mati, relativitas antara nyata dan ghaib, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang pada akhirnya hanya membawaku kembali ke dalam labirin penuh tikus putih itu. atau inikah yang disebut para ulama sebagai Iman? atau bukan?. Lagi-lagi aku merasa seperti "leo" dimana aku merasakan energi yang sangat besar sedang mendobrak benteng pertahananku, kehidupanku yang tenang. Lembar demi lembar ayat suci kubaca. Judul demi judul kumengerti isinya, tapi di suatu waktu aku kembali menemui jalan buntu labirin. Apa harus kugadaikan ke balai lelang energi keingintahuanku? kehiperaktifan otakku? liarnya sabana berpikirku? agar aku tak perlu lagi bergabung dengan tiku-tikus putih itu? dan agar aku tak lagi buntu dalam labirin kehidupan? atau hanya perlu anak tangga keimananku kutambah? memanggil kembali para Nabi, Rasul serta para Wali tuk mempertinggi tingkatan istana iman dan taqwaku, serta menggali liang tuk memusara pemikiran menyimpangku.

april 26th, 2008/surabaya.