septembre 04, 2008

Nebula di Langit Nun Luas

Teruntuk Ibuku tercinta

Ibu..

Akhirnya kembali hidupku dalam benaknya..

dalam kasih sayangnya.

Setelah lama dirantau pendidikan..

di kota seberang

1 butir telur asin telah disuguhkan pula di depanku

Makanan kesukaanku dulu..

waktu aku masih seumur jagung

waktu aku sering meminta dibelikan mobil-mobilan kayu

Ibu..

Kau tampak seperti nebula dalam gelap malam

dan penghias langit gulita yang pekat tak bertahta

Penatku terasa terpusarakan

mendengar segala nasihat dan tawa hiburmu

Galau pikirku bagai menjadi kemarau

lalu layu melihat senyum temaram dirimu


Ibu..

Kau laksana lautan rumput penuh bunga matahari 

Dalam redup semangatku

Terima kasih ibu.. 

Terima kasih atas indahnya ketulusan hatimu

just for INDONESIA

"dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau..sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia..Indonesia tanah airku aku berjanji padamu..menjunjung tanah airku tanah airku Indonesia.."

Lagu yang menggugat! Bukan menggugah! Karena jika kita perhatikan dari satu kata ke kata yang lain, yang susun menyusun menjadi bait...bagaikan menggugat Bangsa lain! Menggugat bahwa ini bangsa kita! Indonesia! dari Sabang sampai Merauke bukan punya siapa-siapa selain rakyat Indonesia!

Merdeka Indonesia!